THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 27 November 2010

PROSES HUKUM GAYUS TAMBUNAN

Gayus Tambunan adalah seorang mantan pegawai Direktorat Jendral Pajak yang berpangkat golongan III A yang kini dijadikan sebagai terdakwa dalam kasus Mavia Peradilan, Hukum dan Mavia Pajak. Proses persidangannya masih berjalan di Pengadian Negeri Jakarta Selatan hingga saat ini. Selama ini proses hukum Gayus Tambunan berjalan sangat lamban, karena polisi selama ini terkesan menutup-nutupi kasus gayus tersebut. Mereka selalu beralasan proses hukum itu bersifat rahasia. Dalam kasus Gayus ini Polri berencana mengundang Institusi dari negara lain yang terkait dengan penanganan kasus ini, antara lain : KPK, Kejaksaan Agung, Satgas Anti Mavia Hukum, Direktorat Jendral Pajak dan Komisi Kepolisian Nasional. Saat ini Polri sedang menangani  2 kasus yang terkait dengan Gayus, yaitu kasus Mavia Hukum, kasus Mavia Pajak. Kasus Gayus ini, sejak 7 bulan yang lalu sudah diselidiki oleh pihak kepolisian, namun  tidak juga kelar karena Polri beralasan kesulitan mengumpulkan alat bukti penyuapan dari sejumlah perusahaan besar kepada Gayus. Namun belum kelar 2 perkara itu di proses hukum, Gayus akan dikenai tambahan dakwaan, yakni perkara ia menerima suap dari para wajib pajak dan perkara ia memberi suap kepada 9 orang pegawai rumah tahanan Mako Brimob Kelapa 2, Depok. Keluarnya Gayus dari rumah tahanan Mako Brimob Kelapa 2 Depok untuk jalan-jalan dan menonton Turnament Tenis Internasional di Bali merupakan ujian untuk Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo untuk menyelesaikan kasus terdakwa mavia hukum dan pajak (Gayus Tambunan) secepat mungkin. Saya sebagai warga Indonesia berharap agar kepolisian mampu menyelesaikan kasus gayus ini sesuai dengan prosedur dan sistem hukum yang berlaku di Indonesia agar kepercayaan masyarakat Indonesia kepada kepolisian RI dapat kembali lagi. TRIMS^^

Kamis, 11 November 2010

KEHIDUPAN ANAK JALANAN

Di negara kita ini banyak sekali anak-anak terlantar yang tidak mendapatkan kehidupan yang layak seperti sebagaimana mestinya. Mereka tidak bisa mengenyam pendidikan dan masa kanak-kanak mereka yang indah, yang seharusnya mereka alami semasa kanak-kanak. Mereka terlalu di eksploitasi oleh orang tua mereka untuk bekerja di jalanan sebagai penemis, pengamen, tukang semir sepatu dll. Bahkan mereka dieksploitasi oleh orang dewasa untuk melakukan tindak kriminal. Mereka tidak bisa menikmati kehidupan yang layak. Kebutuhan ekonomi mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya bukan menjadi beban di pundak mereka.Begitu miris hati ini melihat kehidupan mereka. Setiap aku berangkat kuliah naik kereta, aku selalu menjumpai anak-anak yang bekerja seperti itu. Anak-anak itu tidak peduli dengan keselamatan mereka sendiri. Mereka berjalan, meminta-minta, mengamen dari gerbong satu ke gerbong lainnya. Sebenarnya banyak di antara mereka yang mempunyai cita-cita yang luhur. Ingin menjadi ABRI, Guru, Dokter, dll. Apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk menangani anak-anak seperti ini??? haruskah cita-cita dan impian mereka kandas dengan keterbatasan ekonomi yang mereka miliki??? Bagaimana kehidupan mereka kelak dan bagaimana nasib bangsa ini?????????? Pantaskah pemerintah hanya berdiam diri dan berpangku tangan dalam menyikapi masalah ini??? Pemerintah hanya mengurusi dan mendanai para wakil rakyat yang hilir mudik, jalan-jalan ke luar negeri dengan biaya yg luar biasa besarnya. Tidakkah mereka sadari bahwa mereka dibiayai oleh rakyat??? Alangkah lebih baik seandainya dana itu digunakan untuk pendidikan bagi anak-anak seperti itu. KARENA MASA DEPAN BANGSA INI KELAK, ADA DI TANGAN MEREKA ....
TRIMS ^^